Siapa bilang Indonesia tak memiliki pemain harmonika yang mumpuni? Kalau tak banyak orang yang tahu, itu mungkin karena kurangnya publikasi. Tapi sebenarnya para pemain harmonika di Indonesiapun sudah terdengar gaungnya sampai ke luar negeri. Tak hanya pemain-pemain senior, seperti wak Hari Pochang, om Krisnablues, mas Oyo, om Benny Likumahuwa, om Iman Budi Santoso, dan yang lainnya. Tapi juga anak-anak muda yang mulai menampakkan tajinya dalam hal bermain harmonika.Belakangan ada dua orang anak muda, sangat muda malahan, yang bintangnya mulai bersinar. Kebetulan mereka berdua adalah sahabat karib, dan sama-sama bergabung di grup FB Pencinta Harmonika. Mereka berdua punya kesamaan : belajar harmonika dari usia yang sangat muda, dan besar dalam keluarga pemusik. Uniknya meski sama-sama memilih harmonika sebagai instrumen utama mereka, masing-masing memutuskan untuk berbeda. Yang satu memainkan harmonika diatonik, sedangkan yang lain memilih untuk memainkan harmonika kromatik.Mari kita berkenalan dengan dua orang anak muda yang luar biasa ini.ReyharpReyharp besar di keluarga yang tak bisa jauh dari musik. Pamannya, adalah seorang pemain harmonik Blues terkenal dari Bandung, yaitu wakHari Pochang. Tak heran bila Reyharp terkena "racun" diatonik dari pamannya itu. Reyharp rupanya sangat menyerap "racun" itu sehingga membuat dirinya mahir bermain harmonika diatonik...hahahaha....Kepiawaiannya memainkan harmonika diatonik membawanya melesat ke level internasional. Pada tahun 2012, hasilnya mulai nampak nyata. Reyharp mengikuti kejuaraan Asia Pacific Harmonica Festival di Kuala Lumpur, Malaysia, dan berhasil menyabet juara 1! Tambahan lagi, karena Reyharp lebih sering menggunakan harmonika diatonik merk Hohner, maka Hohnerpun menjadikannya salah satuendorsee bagi produk-produk mereka. Luar biasa bukan? Namanyapun masuk dalam daftar pemain harmonika kelas dunia, dan dapat dilihat di sini.Reyharp terkenal dengan permainannya yang cepat dan ditaburi dengan teknik overblow danoverdraw yang sangat "ngeri". Buat dia, tak masalah bila harus memainkan beberapa lagu dengan nada dasar yang berbeda, dengan hanya 1 harmoika diatonik. Bayangkan, di usia muda, Reyharp sudah menguasai teknik overbend dengan sangat luwes. Berikut salah satu video yang menampilkan permainan maut Reyharp :Rega DaunaRega Dauna juga lahir dan besar di keluarga yang "full music". Ayahnya, Glen Dauna, adalah seorang musisi jazz kenamaan negeri ini. Kakaknya juga adalah seorang pemain terompet berpengalaman. Sedangkan Rega memilih untuk memainkan harmonika kromatik. Anak muda yang energik dan ramah ini makin lama makin menunjukkan kematangannya dalam memainkan harmonika kromatik. Sejauh yang saya tahu, merk Suzuki adalah merk favoritnya, sehingga kadang terjadi sebuah adegan "cela-celaan" bila Rega dan Reyharp bertemu. Yang satu adalah endorsee Hohner, yang lain adalah pengikut setia Suzuki. Hahahahah....O ya, pada Asia Pacific Harmonica Festival tahun 2012 yang lalu, Rega juga ikut di kategori harmonika kromatik, namun sayang belum berhasil mendapatkan juara. Meskipun menurut saya, bisa ikut di festival tersebut adalah hal yang luar biasa :)Bersama dengan ayahnya, Rega kerap tampil memberikan sentuhan-sentuhan melodi dengan harmonika kromatiknya. Rega juga kerap terlibat dalam kolaborasi dengan banyak musisi. Salah satunya nampak pada video berikut, yang menampilkan salah satu lagu dalam album "Di Atas Rata-rata", produksi Erwin Gutawa dan Gita Gutawa.Rega sering tampil di Java Jazz Festival, dan juga tampil rutin di beberapa tempat di Jakarta, seperti kafe ataupun mal. Kalau tidak salah, Rega punya jadwal tetap tampil di mal Pondok Indah 1, setiap akhir pekan. Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, sekali-sekali saksikanlah penampilan Rega di mal tersebut, dan bila Anda sedang beruntung, Anda bisa menyaksikan 2 sahabat, Rega & Reyharp, tampil bersama.Saya beruntung dapat berteman dengan 2 orang sahabat muda ini. Selain karena mereka tak segan membagi ilmu, tingkah lakunya yang polos dan kocak, khas anak muda, sungguh membuat saya betah ngobrolbersama mereka. Saya berharap Rega dan Reyharp dapat menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesiapun memiliki anak-anak muda berbakat musik, khususnya harmonika, yang layak diperhitungkan. Semoga duet maut R2 (begitulah panggilan akrab buat mereka di grup Pencinta Harmonika) makin "maut" lagi di masa depan....hehehehe...Go forward, the Harmonica-Rising Stars of Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar